ALUMNI

A. Tracer Study

Untuk mengetahui kondisi alumni secara tepat, Jurusan Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta perlu melakukan penelusuran melalui berbagai cara, baik langsung maupun tidak langsung. Meskipun sudah ada upaya untuk melakukan penelusuran alumni, namun hasil yang diperoleh belum memuaskan. Kemudian, tingginya mobilitas alumni menyebabkan data tentang kondisi alumni kurang akurat. Oleh karena itu, Jurusan Tadris Fisika memandang penting melakukan penelusuran melalui tracer study agar dapat selalu memperoleh informasi terbaru dan perkembangan dari alumni yang tersebar. Hasil dari tracer study diharapkan dapat meningkatkan kualitas evaluasi diri dan program pengembangan di Jurusan Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di masa depan.

B. Hasil Tracer Study

Waktu Tunggu Lulusan

Program Studi Tadris Fisika di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta memiliki reputasi yang baik dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap bersaing di dunia kerja. Terbukti dari survei yang dilakukan oleh kampus, alumni Program Studi Tadris Fisika memiliki waktu tunggu yang jauh lebih singkat dalam mendapatkan pekerjaan dibandingkan dengan lulusan program studi lain di kampus.

Menurut data survei, waktu tunggu lulusan Program Studi Tadris Fisika untuk mendapatkan pekerjaan hanya 1,4 bulan setelah lulus. Angka ini jauh di bawah rata-rata waktu tunggu lulusan di kampus yang mencapai 6 bulan.

Keunggulan lulusan Program Studi Tadris Fisika ini tidak terlepas dari kualitas pendidikan yang diberikan oleh program studi. Program Studi Tadris Fisika di UIN Jakarta telah merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia kerja. Selain itu, para dosen di program studi ini memiliki pengalaman dan keahlian yang mumpuni dalam bidang pendidikan dan fisika sehingga dapat memberikan pembelajaran yang berkualitas kepada mahasiswa.

Dalam hal ini, alumni Program Studi Tadris Fisika diakui sebagai tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan oleh dunia kerja. Mereka juga memiliki karakter yang kuat dan nilai-nilai keislaman yang terintegrasi dengan baik dalam diri mereka. Oleh karena itu, alumni Program Studi Tadris Fisika dianggap sebagai kandidat yang menarik bagi perusahaan-perusahaan yang mencari tenaga kerja yang berkualitas dan bermoral.

Diharapkan dengan prestasi alumni Program Studi Tadris Fisika yang telah teruji di dunia kerja, mahasiswa yang sedang belajar di program studi ini akan semakin termotivasi untuk mengembangkan diri dan meraih kesuksesan di masa depan.

Persentase lulusan program studi Tadris fisika yang cepat bekerja, banyak di butuhkan  oleh masyarakat.

2025 Pusat Karier UIN Jakarta Tingkatkan Efektivitas Tracker Study Alumni

Tangerang Selatan, 24 Februari 2025

Pusat Karier Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan workshop di Wisma Syahida Inn dengan agenda utama membahas peningkatan efektivitas Tracer Study (TS) alumni. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Biro Administrasi Akademik, para Wakil Dekan II, perwakilan program studi, serta tim Gugus Jaminan Mutu dari berbagai fakultas.

Dalam sambutannya, Kepala Biro Administrasi Akademik menekankan bahwa Tracer Study merupakan salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menjadi tolok ukur evaluasi institusi pendidikan. Melalui TS, data mengenai penyerapan alumni di dunia kerja dapat dikumpulkan dan dianalisis untuk mengevaluasi efektivitas kurikulum yang diterapkan oleh universitas. Namun, partisipasi alumni dalam TS saat ini masih tergolong rendah. Oleh karena itu, diperlukan keseriusan dari semua program studi dan fakultas untuk membangun sistem yang lebih baik.

Salah satu solusi yang dibahas adalah penerapan sistem yang lebih terstruktur dan otomatis dalam pengelolaan data TS. Penggunaan teknologi, seperti implementasi barcode saat wisuda, diusulkan untuk mempermudah pendataan alumni. Dengan sistem ini, mahasiswa yang baru saja diwisuda dapat langsung mengisi data yang diperlukan melalui platform digital. Selain itu, diperlukan sinergi yang lebih erat antara fakultas, program studi, dan Pusat Karier agar data yang dikumpulkan lebih akurat dan komprehensif.

Pak Umar, salah satu narasumber dalam workshop ini, menekankan pentingnya dukungan dari Wakil Dekan II dalam hal penganggaran untuk meningkatkan efektivitas TS. Diskusi ini merupakan lanjutan dari pertemuan yang telah dilakukan pada September 2023. Dalam diskusi sebelumnya dengan para Wakil Dekan dan Wakil Rektor, direkomendasikan beberapa langkah strategis, antara lain sinkronisasi data terbaru alumni, pembuatan website khusus terkait TS, penggunaan satu tautan Google Form yang seragam untuk semua program studi, penyederhanaan dan standarisasi instrumen survei, serta pembentukan tim surveyor. Pak Umar juga menyoroti bahwa TS sangat penting dalam sistem pemantauan mutu yang digunakan oleh Kementerian Pendidikan untuk memantau rekam jejak lulusan dan menilai kualitas program studi. Salah satu indikator utama dalam sistem ini adalah persentase lulusan yang terserap dalam dunia kerja. Jika angka ini kurang dari 20%, maka akan berdampak pada peringkat akreditasi program studi. Oleh karena itu, upaya pelacakan lulusan menjadi krusial untuk mempertahankan kualitas akademik.

Evaluasi per 2 September 2023 menunjukkan bahwa setiap program studi dan fakultas telah memiliki media daring, seperti media sosial atau website. Namun, demi keseragaman, diperlukan satu instrumen atau tautan yang dapat diakses secara terpusat melalui website universitas. Google Form yang digunakan untuk TS perlu dievaluasi agar lebih terstruktur, dengan formulir yang lebih sederhana dan mudah diisi, serta penambahan skala evaluasi yang relevan. Penyusunan formulir ini juga harus disepakati bersama para Ketua Program Studi.

Dalam sesi tanya jawab, perwakilan dari Fakultas Adab dan Humaniora mengungkapkan bahwa fakultas telah melakukan TS dan survei kepada stakeholder alumni untuk keperluan IKU dan akreditasi. Namun, tidak ada Surat Keputusan atau penunjukan resmi mengenai siapa yang bertanggung jawab atas TS. Partisipasi alumni juga masih rendah, sekitar 5-10%. Sebagai solusi, fakultas mewajibkan pengisian TS sebelum mendaftar yudisium. Kebijakan ini diperbolehkan dan dapat menjadi data awal yang penting. Universitas lain bahkan mengimplementasikan strategi serupa dengan melibatkan dosen pembimbing skripsi untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya TS.

Pustipanda, sebagai pusat teknologi informasi universitas, memaparkan integrasi Sistem Informasi e-Alumni yang merupakan bagian dari e-Semesta dan bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sistem ini digunakan untuk mengelola data alumni dan mendukung proses TS secara terintegrasi dengan Sistem Informasi Akademik. Fitur utama e-Alumni meliputi pengumpulan umpan balik alumni untuk evaluasi pendidikan, pengukuran relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja, dan pendukung program pemantauan alumni secara berkelanjutan. Diharapkan, integrasi sistem ini dapat meningkatkan efektivitas TS dan akurasi data alumni.

Hasil dan kesimpulan dari workshop ini menekankan bahwa TS menjadi indikator penting dalam evaluasi institusi dan akreditasi program studi. TS berperan krusial dalam pemantauan mutu akademik, terutama dalam menilai tingkat serapan lulusan di dunia kerja. Jika angka partisipasi rendah, akreditasi program studi dapat terdampak. Oleh karena itu, penyederhanaan instrumen survei dan standarisasi pengisian TS melalui satu tautan menjadi solusi utama. Keamanan data alumni juga harus diperhatikan lebih lanjut. Pustipanda akan menyediakan timeline resmi pelaksanaan e-Alumni dalam satu minggu. Dengan sistem digital yang lebih terintegrasi, diharapkan TS dapat berjalan lebih efektif, akurat, dan berkontribusi pada pengembangan akademik di UIN Jakarta.

Pertemuan Alumni 2003 - 2017

FITK Ruang Teater Lt.3, 6 Juli 2022

Alumni Program Studi Tadris Fisika angkatan 2003 – 2017 bertemu pada tanggal 6 Juli 2022 pada acara Apresiasi Purna Bhakti Drs. Hasian Pohan M.Si.  Pada Saat pertemuan para alumni tiap angkatan memberikan sumbangan sebesar:

Pada hari ini, alumni dari Program Studi Tadris Fisika telah memberikan informasi yang berharga kepada program studi mereka terkait dengan tren pasar kerja, kebutuhan industri, dan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang yang relevan. Informasi yang diberikan oleh para alumni ini akan sangat berguna bagi mahasiswa dan calon mahasiswa yang ingin mempelajari fisika dan bekerja di industri yang terkait dengan ilmu pengetahuan tersebut.

Menurut para alumni, pasar kerja untuk lulusan fisika sangat luas dan beragam. Mereka menekankan bahwa lulusan fisika dapat bekerja di berbagai industri, termasuk teknologi informasi, manufaktur, energi, konsultan, dan banyak lagi. Para alumni juga mengatakan bahwa kebutuhan industri untuk lulusan fisika terus meningkat, terutama dalam hal pemecahan masalah teknis dan pengembangan produk inovatif. Selain itu, para alumni juga memberikan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan di bidang fisika yang relevan dengan industri saat ini. Mereka menekankan pentingnya untuk selalu memperbarui pengetahuan dan keterampilan, karena ilmu pengetahuan terus berkembang dan berkembang pesat. Para alumni juga mengatakan bahwa mengikuti perkembangan teknologi baru dan menerapkannya dalam pekerjaan mereka adalah kunci untuk berhasil di industri fisika.

Dalam kesimpulannya, informasi yang diberikan oleh para alumni sangat berharga bagi program studi Tadris Fisika. Mahasiswa dan calon mahasiswa dapat memanfaatkan informasi ini untuk mempersiapkan diri mereka untuk pasar kerja yang kompetitif dan dinamis serta untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam ilmu pengetahuan fisika yang relevan dengan industri saat ini.

Pemberian Sumbangan oleh Alumni kepada Prodi

FITK UIN Jakarta, Rabu 6 Juli 2022

Dalam acara pelepasan Dosen Tadris Fisika yang Purna Bhakti, para alumni memberikan sumbangan kepada Prodi dalam bentuk uang tunai. Pada acara Ramah tamah saat makan siang, para alumni menyerahkan sumbangan secara simbolis kepada prodi.

Berikut adalah lampiran hasil sumbagan yang diberikan para alumni angkatan 2003 – 2017.

  1. Angkatan 2003: Rp 1.100.000

  2. Angkatan 2004: Rp 1.700.000 

  3. Angkatan 2005: Rp  1.000.000

  4. Angkatan 2006: Rp  1.400.000 

  5. Angkatan 2007: Rp  1.700.000

  6. Angkatan 2008: Rp     800.000

  7. Angkatan 2009: Rp  1.150.000

  8. Angkatan 2010: Rp  1.450.000

  9. Angkatan 2011: Rp  2.350.000

  10. Angkatan 2012: Rp  1.180.000

  11. Angkatan 2013: Rp  1.850.000

  12. Angkatan 2014: Rp  1.150.000

  13. Angkatan 2015: Rp  2.030.000

  14. Angkatan 2016: Rp     750.000

  15. Angkatan 2017: Rp     600.000

Pembibitan Karier 2021

Tracker Study 2021

https://karir.uinjkt.ac.id/Tracer studi di selenggarakan oleh Pusat Karier UIN Jakarta

Diskusi Serial Alumni, Kilas Balik Metodelogi Penelitian untuk Pendidikan Sains

Jumat, 27 Desember 2019

19.30 – 22.30 WIB

Kajian Alumni

Jumat, 13 Desember 2019 | Ridwan Dery

Blackmarket of Educational Policy

Catatan kelam Pendidikan Nasional selalu ditutup rapat-rapat guna menjaga keamanan publik dan menyenangkan pembuat kebijakan. Beragam kasus pendidikan banyak yang tak kunjung terselesaikan. Mulai dari proses pelaksanaan pendidikannya, manajemen administrasinya, hingga kasus jual beli sertifikasi kecerdasan. Sejak merdeka, negeri ini punya tanggungjawab besar soal mengembangkan kemampuan rakyatnya, baik dalam sisi budi pekerti, religiusitas, intelektual, maupun jenis keterampilan lainnya. Kami menyadari problematika itu, dan mencoba menelaah setiap kebijakan pendidikan yang telah diterbitkan.

Lalu seberapa lama setiap kebijakan pendidikan mampu bertahan dan dinikmati prosesnya? (RD)

Alumni Tadris Fisika Berikan Kontribusi dengan Selenggarakan Kajian Pembelajaran Sains (KSP) Rutin

Kajian Pembelajaran Sains (KSP) ini diinisasi oleh Ridhwan Dery (angkatan 2012) sebagai wadah inspiratif untuk mengkaji pembelajaran sains modern. Dery beranggapan membangun pendidikan sains tidak bisa dilakukan sendirian. Kita membutuhkan beragam pikiran untuk mewujudkan sistem pendidikan sains yang kreatif dan inovatif.  Pikiran-pikiran tersebut tentunya tidak mungkin dilahirkan dari orang-orang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan sains itu sendiri, karena mereka tidak memiliki pengalaman dan kapasitas mumpuni untuk mengajukan gagasan tentang pendidikan sains.

Sebagai salah satu lulusan yang berasal dari jurusan pendidikan sains, Dery merasa bahwa perkuliahan yang diberikan di universitas tempat saya menuntut ilmu dalam kurun waktu 4 tahun dulu belum cukup untuk mempelajari semua hal tentang pendidikan sains. Masih banyak teori dan permasalahan di pendidikan sains yang belum sepenuhnya dikaji secara mendalam. Sehingga Dery merasa perlu untuk membangun suatu komunitas khusus yang mengkaji pendidikan sains secara mendalam dan berkelanjutan. Atas dasar argumen yang sederhana itu saya mencoba untuk mencetuskan tim bernama Kajian Pembelajaran Sains.

Pada mulanya Kajian Pembelajaran Sains ini berasal dari beberapa mahasiswa yang di ajak untuk berdiskusi ketika masih kuliah, sekitar tahun 2013. Pada waktu itu membahas tema-tema seputar ilmu fisika dan bagaimana ilmu fisika ini dapat terkomunikasikan dengan baik di masyarakat. Namun, waktu itu tidak mencetuskan nama untuk komunitas ini. Komunitas ini pada mulanya  hanya ingin berdiskusi ringan tentang apa yang menjadi keresahan seputar ilmu pengetahuan.

Setelah lulus kuliah, Dery diminta oleh dosen pembimbing skripsinya Ibu Fathiah Alatas untuk mengisi beberapa kajian seputar penelitian pendidikan fisika. Sering diminta oleh beberapa mahasiswa untuk mengajarkan mata kuliah kefisikaan seperti termodinamika, fisika statistik, fisika modern, fisika kuantum, gelombang, elektromegnet, dan fisika-matematika. Merasa termotivasi dan ada energi positif yang ditularkan oleh dosen-dosen untuk membangun peradaban literasi sains yang modern.

Akhirnya pada tahun 2019 bulan Agustus Dery dan kawan-kaawan seperti: Hafidz Jundu, Adam Wicaksana, dan Rian -salah satu mahasiswa pendidikan fisika- berdiskusi sederhana tentang keresahan selama mengajar fisika di sekolah dan bimbingan belajar. Membahas tentang kurikulum fisika untuk sekolah, konten kefisikaan yang diajarkan di sekolah, dan permasalahan ketika mengajar fisika. Di balik diskusi tersebut saya menyampaikan gagasan untuk membuat komunitas bernama Kajian Pembelajaran Sains. Setelah membuat komunitas ini, Dery sempat berdiskusi dengan dosen Pendidikan Fisika Pak Dwi Nanto untuk memberikan argumennya, baik tentang komunitas ini maupun rekomendasi tema kajian. Beliau menyarankan agar komunitas ini lebih peka terhadap permasalahan-permasalahan seputar pendidikan, khususnya sains.

Selain itu banyak juga para dosen dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang mendukung Kajian Pembelajaran Sains untuk terus dikembangkan ke depannya, seperti ketua jurusan Pendidikan Fisika yaitu bapak Iwan Permana dan dosen biologi ibu Zulfiani.

Seiring berjalannya waktu kami akhirnya membuat kajian ini menjadi rutin dilaksanakan setiap jumat. Selama kurun waktu 5 bulan kami telah melakukan kajian sebanyak sepuluh kali. Judul-judul yang telah kami kaji diantaranya:

1. Menganalisis Permasalahan di Kelas Fisika Sekolah.

2. Menemukan Peluang Penelitian Pendidikan Fisika di Era Modern.

3. Menganalisis Penggunaan Media Pembelajaran di Kelas Sains Sekolah.

4. Memprediksi Arah Baru Pendidikan Sains Pasca Pergantian Mendikbud Baru.

5. Cara Kreatif Mengajarkan Konsep Gerak Berbasis Hukum Newton.

6. Cara Kreatif Menerapkan Konsep Matematika pada Pembelajaran Fisika.

7. Mengembangkan Instrumen Tes Higher Order Thinking.

8. Menemukan Desain Pembelajaran yang Relevan dengan Keterampilan Abad-21.

9. Mengembangkan Keterampilan Abad 21 Melalui Pendekatan Pembelajaran STEAM dan Cara Menerapkannya dalam Pembelajaran Fisika.

10. Mengembangkan Kognitif dan Keterampilan Siswa pada Pembelajaran Fisika.

Sejauh ini anggota komunitas Kajian Pembelajaran Sains terus bertambah dan telah ada 20 orang yang bergabung, baik dari guru maupun mahasiswa.

Kami berharap Kajian Pembelajaran Sains bisa menjadi salah satu wadah untuk mengembangkan pemikiran tentang pendidikan sains, memecahkan persoalan pembelajaran sains saat ini, dan tetap berkelanjutkan untuk mengadakan kajian-kajian seputar pendidikan sains. Kami juga berterimakasih kepada para pihak yang berkenan mendukung komunitas ini. Semoga Allah mencatat apa yang kita kerjakan dalam mewujudkan pendidikan sains yang lebih baik lagi sebagai salah satu amal shaleh (RD).

Diskusi serial Alumni, Teknologi Pendidikan untuk Pendidikan Sains

Jumat, 17 Januari 2020

Waktu 20.00 – 23.30 WIB

IDP International Student Expo

Study in AUS, NZ, UK, Ireland & Canada 

I would like to inform and cordially invite your students to come to our Expo :

IDP Expo Pondok Indah

Hotel Kristal, Jl. Terogong Raya No.12 (Next to JIS)

Saturday, 11th January 2020

13.30 – 18.00.

Please note that there will be IELTS Coaching Clinic on : 11.00-13.00 (RSVP needed by replying this email with list of students that will be join).

We are giving a 500k of MAP Voucher for students applying at our Expo, and to University in below list within period of 11 January – 18 January 2020. Below is the complete list for our Expo participant, I am attaching the flyer for complete information and for your perusal.

 

Kajian Alumni

November, 2019

Pusat Karier UIN Jakarta: Lowongan Pekerjaan

Angkatan Wisuda

D. Kualitas Alumni Tadris Fisika

Alumni Tadris Fisika menjadi Dosen di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Program Studi Tadris Fisika di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta kembali membanggakan. Kali ini, salah satu alumni program studi tersebut, Anugrah Azhar, berhasil menjadi dosen di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Anugrah Azhar merupakan lulusan terbaik Program Studi Tadris Fisika pada tahun 2018. Selama menempuh studi, Anugrah aktif mengikuti berbagai kegiatan dan organisasi di lingkungan kampus. Keaktifannya tersebut membawa pengaruh positif pada kualitas akademiknya sehingga ia berhasil meraih IPK yang tinggi. Setelah lulus, Anugrah langsung melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan berhasil meraih gelar S2 pada program studi yang sama di Universitas Indonesia. 

Kini, Anugrah bergabung dengan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai dosen tetap. Ia akan mengajar berbagai mata kuliah di program studi yang sama dengan program studi yang telah ia tempuh sebagai mahasiswa.

“Kami sangat bangga dan mengapresiasi prestasi Anugrah sebagai alumni terbaik Program Studi Tadris Fisika. Keberhasilannya menjadi dosen di Fakultas Sains dan Teknologi merupakan bukti nyata bahwa lulusan program studi kami memiliki kualitas dan potensi yang baik untuk berkembang di berbagai bidang,” ujar Iwan Permana Suwarna, Ketua Program Studi Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Prestasi Anugrah ini juga membawa dampak positif bagi reputasi Program Studi Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di mata masyarakat akademik. Keberhasilannya menunjukkan bahwa program studi ini mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing di kancah nasional dan internasional.

Alumni Tadris Fisika Angkatan 2005 jadi Dosen dan Pegawai di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus menghasilkan lulusan terbaik yang berhasil menembus dunia kerja dengan baik. Kali ini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat berbangga hati dengan keberhasilan empat alumni Tadris Fisika Angkatan 2005 (Devi, Kasim, Intan, dan Ambar) yang berhasil menjadi dosen dan pegawai di fakultas tersebut.

Kehadiran alumni Tadris Fisika di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) tentunya menjadi kebanggaan bagi seluruh civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam perannya sebagai dosen, mereka akan menjadi pengajar yang mumpuni dan berkualitas, serta mampu memberikan ilmu dan pengalaman yang luas pada mahasiswa.

“Kami sangat bangga dengan keberhasilan alumni Tadris Fisika yang mampu menunjukkan kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki. Keberhasilan mereka juga membuktikan bahwa kualitas pendidikan yang diberikan oleh Prodi Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah terbukti,” kata Ketua Prodi Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Iwan Permana Suwarna.

Dalam hal ini, alumni Tadris Fisika tersebut merasa bersyukur dan berterima kasih atas ilmu dan pengalaman yang mereka peroleh selama menimba ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mereka berharap dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan fakultas dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semoga keberhasilan para alumni Tadris Fisika ini dapat memotivasi mahasiswa dan alumni lainnya untuk terus berprestasi di dunia akademik dan industri. Selamat kepada para alumni Tadris Fisika Angkatan 2005, semoga sukses selalu dalam karir dan pengabdian ilmu.

Alumni Tadris Fisika Angkatan 2014 jadi Pegawai Inspektorat Jendral Kementerian Agama Republik Indonesia

Jakarta – Rodhiatus Solihah, seorang alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2014, baru-baru ini diangkat menjadi Pegawai Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia.

Rodhiatus Solihah yang akrab dipanggil Odhi oleh teman-temannya, berhasil melewati seleksi yang ketat untuk bergabung dengan Kementerian Agama. Ia akan bertugas di Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, yang memiliki tugas untuk melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap program-program dan kebijakan yang dilaksanakan oleh kementerian tersebut.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan bangga bisa bergabung dengan Kementerian Agama. Sebagai seorang alumni Tadris Fisika, saya merasa terpanggil untuk ikut berkontribusi dalam memajukan pendidikan dan agama di Indonesia,” ujar Rodhiatus Solihah.

Rodhiatus Solihah menambahkan bahwa pendidikan Tadris Fisika yang ia dapatkan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah memberikan bekal yang kuat bagi dirinya dalam menghadapi tantangan di dunia kerja. Ia berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi Kementerian Agama, serta masyarakat Indonesia pada umumnya.

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Amany Lubis, M.Ag. mengucapkan selamat kepada Rodhiatus Solihah atas pencapaiannya yang luar biasa. “Kami sangat bangga dengan prestasi yang telah diraih oleh Rodhiatus Solihah. Semoga dia dapat memberikan kontribusi yang besar bagi bangsa dan negara, serta selalu menjadi kebanggaan almamaternya,” ucapnya.

Diharapkan dengan adanya Rodhiatus Solihah sebagai pegawai di Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, dapat membawa perubahan positif bagi Kementerian Agama dan masyarakat Indonesia dalam memajukan pendidikan dan agama di Indonesia.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta Berkarir di Perguruan Tinggi Negeri

Jakarta – Gema Sukmawati, seorang alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2009, kini berhasil meraih karier sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia.

Gema Sukmawati, yang selama ini memiliki ketertarikan yang besar terhadap dunia pendidikan, berhasil menunjukkan kompetensinya sebagai tenaga pendidik dengan bergabung sebagai dosen di Universitas Negeri di Jawa Barat. Ia akan mengajar di Politeknik Negeri Media Kreatif

“Sejak lama saya memang memiliki minat yang besar dalam bidang pendidikan, dan saya sangat senang bisa terlibat langsung sebagai tenaga pendidik. Menjadi dosen di Universitas Negeri di Indonesia merupakan sebuah kebanggaan dan tantangan yang besar bagi saya,” ujar Gema Sukmawati.

Gema Sukmawati mengaku bahwa pendidikan Tadris Fisika yang ia dapatkan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan bekal yang kuat bagi dirinya dalam menghadapi tantangan di dunia pendidikan. Ia berharap dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.

Diharapkan dengan adanya Gema Sukmawati sebagai tenaga pendidik di Politeknik Negeri Media Kreatif, dapat membawa pengaruh positif bagi perkembangan pendidikan di Indonesia, serta menginspirasi mahasiswa untuk terus belajar dan berprestasi. Hal ini juga membuktikan bahwa pendidikan Tadris Fisika di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat membuka peluang karier yang baik di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta Berkarir di Perguruan Tinggi Swasta

Beberapa alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah sukses berkarier di berbagai perguruan tinggi swasta di Indonesia. Mereka berhasil menunjukkan kualitas dan kompetensi dalam bidang akademik yang diperoleh selama kuliah di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ahmad Jahrudin, angkatan 2010, merupakan salah satu dari alumni yang bekerja di Universitas Inderaprasta. Ia bekerja sebagai dosen di jurusan Fisika dan telah berhasil menyampaikan materi kuliah dengan baik. Dengan kualitas pendidikan yang didapatkan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ia mampu memberikan pemahaman yang mendalam kepada mahasiswa dalam bidang Fisika.

Dwi Enggal, angkatan 2004, bekerja di akademi pariwisata di Tangerang sebagai dosen Fisika. Ia telah mengembangkan cara mengajar yang menarik dan memotivasi mahasiswa untuk lebih memahami konsep-konsep Fisika yang rumit. Kualitas pendidikan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta membantu Dwi Enggal dalam memahami konsep Fisika dengan baik, sehingga ia mampu menyampaikan materi kuliah dengan mudah dipahami oleh mahasiswa.

Muhammad Rifqi, angkatan 2009, bekerja di Universitas Nahdatul Ulama Cirebon sebagai dosen Fisika. Dalam mengajar, ia menggunakan metode yang inovatif dan interaktif sehingga mahasiswa lebih tertarik untuk mempelajari Fisika. Pendidikan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan dasar yang kuat dalam pemahaman konsep-konsep Fisika, sehingga Muhammad Rifqi mampu menyampaikan dengan jelas dan mudah dipahami oleh mahasiswa.

“Kami bangga melihat para alumni kami berhasil meraih kesuksesan di bidang akademik. Pendidikan yang diberikan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan dasar yang kuat dan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses dalam karier di bidang akademik,” kata Iwan Permana Suwarna Kaprodi Tadris Fisika Fakultas dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Keberhasilan Ahmad Jahrudin, Dwi Enggal, dan Muhammad Rifqi adalah inspirasi bagi mahasiswa Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lainnya untuk meraih kesuksesan di bidang akademik. Dengan berbagai peluang dan dukungan yang tersedia di kampus, para mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan bakat dan minat mereka, dan mencapai kesuksesan di masa depan.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta Lanjutkan Pendidikan di Luar Negeri

Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus menunjukkan keunggulan dalam menyiapkan para mahasiswanya untuk berkarir di bidang Fisika. Terbukti dari prestasi tiga alumni Tadris Fisika yang berhasil melanjutkan pendidikan di luar negeri dan berhasil menunjang karir dan studi mereka.

Diyono, Anugerah Azhar, dan Dimas adalah tiga alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berhasil melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Diyono angkatan 2010 melanjutkan studinya di Wageningen University di Belanda, Anugerah Azhar angkatan 2009 melanjutkan studinya di University of Manchester di Inggris, dan Dimas angkatan 2015 melanjutkan studinya di Turki.

Menurut Iwan Permana Suwarna, selaku Ketua Program Studi Tadris Fisika, pendidikan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mempersiapkan mahasiswa untuk dapat berkarir di bidang Fisika secara luas dan kompetitif, termasuk untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri.

“Kami sangat senang melihat para alumni kami berhasil melanjutkan studi mereka ke luar negeri dan berhasil menunjukkan keunggulan mereka dalam bidang Fisika. Di Tadris Fisika, kami tidak hanya memberikan pendidikan Fisika secara akademis, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa untuk dapat berkompetisi di dunia kerja dan akademik internasional,” ujar Dr. Farid.

Para alumni tersebut mengaku bahwa pendidikan yang diterima di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah membantu mereka dalam menunjang karir dan studi mereka di luar negeri.

“Pendidikan yang diterima di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah membekali saya dengan dasar-dasar yang kuat dalam bidang Fisika dan keterampilan akademik yang dibutuhkan untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Selain itu, kami juga diajarkan untuk berpikir kritis dan mandiri, yang sangat penting dalam karir akademik dan profesional,” ujar Anugerah Azhar.

Diyono juga menambahkan bahwa pendidikan yang diterima di Tadris Fisika telah membantu dirinya dalam menghadapi tantangan dalam studi di luar negeri.

“Saya merasa sangat siap dan percaya diri dalam melanjutkan studi ke luar negeri berkat pendidikan yang diterima di Tadris Fisika. Saya juga mendapatkan kesempatan untuk memperluas jaringan internasional saya dan mengembangkan keterampilan komunikasi lintas budaya,” ujar Diyono.

Dengan keberhasilan alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang melanjutkan studi ke luar negeri ini menunjukkan bahwa pendidikan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan dampak yang signifikan bagi karir dan studi mahasiswa. Mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan yang sangat penting untuk bersaing di dunia kerja dan akademik internasional.

Selain itu, Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan dalam berbagai kegiatan di luar kelas seperti mengikuti seminar, workshop, dan magang di perusahaan atau institusi lain. Hal ini memberikan mahasiswa pengalaman yang berharga dan meningkatkan keterampilan mereka di luar akademik.

“Kami terus berkomitmen untuk memberikan pendidikan Fisika yang berkualitas dan relevan untuk mahasiswa kami. Kami percaya bahwa dengan pendidikan yang diberikan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mahasiswa kami akan siap untuk menghadapi tantangan di dunia kerja dan akademik internasional,” tambah Iwan.

Keberhasilan Diyono, Anugerah Azhar, dan Dimas adalah inspirasi bagi mahasiswa Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lainnya untuk terus berkembang dan meraih prestasi yang lebih tinggi di masa depan.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta Banyak Jadi PNS

Jakarta – Alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta banyak yang telah sukses meraih karier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) guru di berbagai sekolah di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Dini Nurhayati angkatan 2014, Hasbi angkatan 2007, Habsi Frasidik angkatan 2017, Zacky Illmi angkatan 2012, Kurniawan angkatan 2007, Wiwi Adawiyah, Depi Tresna Belawati angkatan 2009, Nur Azizah angkatan 2007, dan Neli Wisdayana angkatan 2005.

Dini Nurhayati, salah satu alumni Tadris Fisika angkatan 2014 yang berhasil meraih karier sebagai PNS guru di salah satu sekolah di Jakarta, mengatakan bahwa pendidikan yang diterima di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan bekal yang kuat bagi dirinya dalam menghadapi tantangan di dunia pendidikan.

Saya merasa sangat beruntung bisa menempuh pendidikan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pendidikan yang saya dapatkan membuka peluang karier yang baik di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan,” kata Dini Nurhayati.

Hasbi, alumni Tadris Fisika angkatan 2007 yang juga sukses meraih karier sebagai PNS guru, menambahkan bahwa ia sangat berterima kasih atas pendidikan yang diterimanya di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

“Pendidikan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan saya bekal yang kuat dalam mengajar. Saya merasa sangat bangga bisa menjadi bagian dari alumni yang sukses meraih karier sebagai PNS guru,” ujarnya.

Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Sururin, M.Ag., mengucapkan selamat kepada para alumni Tadris Fisika yang sukses meraih karier sebagai PNS guru. “Kami sangat bangga dengan prestasi yang telah diraih oleh para alumni Tadris Fisika kami. Semoga mereka dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pendidikan di Indonesia,” ucapnya.

Diharapkan dengan adanya banyak alumni Tadris Fisika yang meraih karier sebagai PNS guru, dapat membawa pengaruh positif bagi perkembangan pendidikan di Indonesia, serta menginspirasi mahasiswa untuk terus belajar dan berprestasi. Hal ini juga membuktikan bahwa pendidikan Tadris Fisika di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat membuka peluang karier yang baik di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta Menjadi Tokoh Penggerak - Sobat Mengajar

Jakarta – Alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Mus’ad Al Habib, telah berhasil menjadi tokoh penggerak sekaligus penggagas program “Sobat Mengajar”.

“Sobat Mengajar” merupakan program yang memberikan bimbingan belajar gratis kepada anak-anak yang kesulitan dalam belajar. Mus’ad Al Habib, alumni Tadris Fisika angkatan 2015, memiliki tekad yang kuat untuk memberikan kontribusi besar bagi dunia pendidikan Indonesia. Dengan kemampuan akademis yang dimilikinya, Mus’ad Al Habib memutuskan untuk mendirikan program “Sobat Mengajar”.

Melalui program ini, Mus’ad Al Habib ingin membantu anak-anak yang kesulitan dalam belajar untuk meraih prestasi yang lebih baik. Dengan pengalaman dan pengetahuannya yang luas, Mus’ad Al Habib mengajar dengan metode yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak.

“Dalam program ‘Sobat Mengajar’, kami berkomitmen untuk memberikan bimbingan belajar yang terbaik bagi anak-anak Indonesia. Kami ingin mereka memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang cerah,” ujar Mus’ad Al Habib.

Program “Sobat Mengajar” yang didirikan oleh Mus’ad Al Habib telah berhasil membantu banyak anak-anak Indonesia dalam meningkatkan prestasi belajar mereka. Melalui upayanya ini, Mus’ad Al Habib telah membuktikan bahwa para alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki kontribusi besar dalam dunia pendidikan Indonesia.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta Jadi Guru di Sekolah Berkurikulum Internasional

Jakarta – Empat alumni Tadris Fisika Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta telah berhasil menjadi guru di empat sekolah bergengsi dengan kurikulum internasional. Mereka adalah Syifa Nailufar Rohman, Muhammad Afta Jadid, Wida Nurahmawati Agustina, dan Ika Baitinnisa, yang telah ditugaskan di berbagai sekolah di wilayah Jakarta, Depok, dan Semarang.

Syifa Nailufar Rohman merupakan alumni angkatan 2014, dan saat ini menjadi guru di Jakarta Multicultural School. Syifa merasa sangat bersyukur dan berterima kasih atas kesempatan untuk bergabung dengan sekolah tersebut. Ia mengaku senang bisa berkontribusi dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia menjadi individu yang berkualitas. “Saya merasa senang bisa bergabung dengan sekolah bergengsi seperti Jakarta Multicultural School. Saya berharap dapat memberikan pengalaman belajar yang berbeda bagi para siswa dan mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang berkualitas.”

Muhammad Afta Jadid, alumni angkatan 2018, juga berhasil menjadi guru di salah satu sekolah bergengsi di Tangerang Selatan, yaitu Kharisma Bangsa School. Afta mengaku senang bisa mengaplikasikan ilmunya sebagai guru di sekolah tersebut. Ia berharap dapat memberikan pengalaman belajar yang berbeda bagi para siswa di sekolah tersebut.  “Saya berterima kasih kepada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan saya bekal ilmu yang memadai. Saya berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi para siswa di sekolah tempat saya bertugas.”

Wida Nurahmawati Agustina, alumni angkatan 2017, ditugaskan di Pribadi School Depok. Wida merasa bangga dan terhormat bisa menjadi bagian dari tim guru di sekolah tersebut. Ia berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi para siswa dan mempersiapkan mereka dengan baik untuk menghadapi persaingan global. “Saya merasa bangga dan terhormat bisa menjadi bagian dari tim guru di Pribadi School. Saya berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi para siswa dan mempersiapkan mereka dengan baik untuk menghadapi persaingan global.”

Ika Baitinnisa, alumni angkatan 2016, berhasil menjadi guru di Semesta School Semarang. Ika merasa sangat bersemangat dan optimis dalam memulai karir sebagai guru di sekolah tersebut. Ia berharap dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi para siswa di sekolah tersebut. “Saya sangat bersemangat dan optimis dalam memulai karir sebagai guru di Semesta School. Saya berharap dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi para siswa di sekolah tersebut.”

Dengan keberhasilan ini, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta membuktikan bahwa lulusannya tidak hanya memiliki kemampuan akademik yang baik, tetapi juga mampu bersaing dan beradaptasi dengan baik dalam lingkungan kerja yang internasional. Semoga keberhasilan para alumni ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus belajar dan berprestasi.

Kaprodi Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Iwan Permana Suwarna, M.Pd, menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan para alumni Tadris Fisika yang menjadi guru di sekolah bergengsi dengan kurikulum internasional.

“Kami sangat bangga dengan prestasi yang telah dicapai oleh para alumni kami. Ini adalah bukti bahwa kurikulum Tadris Fisika di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mampu menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja internasional,” ujar Iwan.

Iwan juga menambahkan bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan terus berkomitmen untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas dan siap bersaing di dunia kerja internasional.

“Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta agar lulusan kami semakin siap dan mampu bersaing di dunia kerja internasional. Kami berharap keberhasilan para alumni ini dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi mahasiswa Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga generasi muda Indonesia untuk terus berprestasi,” tutup Iwan.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta Lanjut Studi ke Perguruan Tinggi Berkualitas di Indonesia

Jakarta- Beberapa alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah melanjutkan studi ke perguruan tinggi berkualitas di Indonesia. Mereka menunjukkan bahwa pendidikan mereka di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan bekal yang cukup untuk mengejar gelar sarjana dan pascasarjana di perguruan tinggi terkemuka.

Febiola angkatan 2015, Feby Sumantri 2011, Oriza Nurwanti 2012, Irna Hasanah 2013, dan Hasbi 2007 memilih melanjutkan studi di Universitas Negeri Jakarta. Sementara itu, Syifa Nailur Rohman dan Raden Manzilah Mubarokan Fahra memilih Institut Teknologi Bandung sebagai universitas studi mereka.

Beberapa alumni memilih melanjutkan studi di Universitas Pendidikan Indonesia, termasuk Raldy Adityaangkatan 2017, Febi Muhamad Fikri 2007, Nurudin 2005, Ima Nurmila Syam 2005, Siti Rahmah 2009, Sifa 2009, Devi Solehat 2005, dan Royhanun Athiyyah.

Izzatut Taqiyyah angkatan 2016 memilih Institut Pertanian Bogor sebagai universitas studinya, sedangkan Amrizaldi angkatan 2005 memilih Universitas Negeri Malang untuk melanjutkan studi di tingkat sarjana dan pascasarjana.

Sementara itu, Laely Fauziah angkatan 2014 memilih Universitas Negeri Lampung sebagai universitas studinya, dan Ahmad Zahrudin 2010, Ifan Irfiandi 2010, Anugrah Azhar 2010, Yuyum Khairiah 2006, Marwaji 2010, Amalia Oetomo 2009, Amelia, dan Derry memilih Universitas Indonesia sebagai tempat mereka melanjutkan studi.

Diharapkan bahwa para alumni ini dapat memanfaatkan ilmu yang telah mereka peroleh selama di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk berkontribusi lebih lanjut di bidang pendidikan dan penelitian di perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Semoga mereka dapat meraih kesuksesan dan menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta diterima Pegawai P3K

Jakarta – Beberapa alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah berhasil diterima sebagai Pegawai P3K. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa para alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki kualifikasi dan kemampuan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

Beberapa alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berhasil diterima sebagai Pegawai P3K adalah Iin Hendriani angkatan 2005, Ima Nurmilah Syam angkatan 2005, Taufik Hidayat angkatan 2009, Hayatun Nufus 2005, Hayatul Mardiyah 2011, Yuyun Herianah 2004, dan Tami Permana 2012.

Para alumni tersebut telah melewati seleksi yang ketat dan berhasil memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan untuk bekerja di lingkungan P3K. Mereka juga memiliki kemampuan yang diperlukan untuk bekerja dalam tim dan melayani masyarakat dengan baik.

Para alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah diterima sebagai Pegawai P3K ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan pelayanan kesehatan di Indonesia. Keberhasilan mereka juga diharapkan dapat memotivasi para alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lainnya untuk terus berprestasi dalam dunia kerja.

Dalam menghadapi persaingan kerja yang semakin ketat, para alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas diri dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Dengan begitu, mereka dapat menjadi bagian dari tenaga kerja yang handal dan mampu bersaing dalam dunia kerja yang semakin kompleks.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta Jadi Pengusaha

Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menghasilkan lulusan-lulusan yang sukses di berbagai bidang, termasuk di dunia usaha. Beberapa alumni yang dulu belajar di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kini telah menjadi pengusaha sukses.

Sulaiman, angkatan 2005, adalah salah satu dari alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah berhasil merintis usaha. Ia mengelola sebuah peternakan kerbau di daerah pedesaan dan telah berhasil mengembangkan bisnisnya metode manajemen modern. Meski bisnisnya tidak berkaitan langsung dengan fisika, Sulaiman percaya bahwa pendidikan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan dasar yang kuat untuk berpikir kritis dan inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Iwan Hermawan, angkatan 2012, adalah pengusaha di bidang kuliner. Ia membuka sebuah warung makan dengan konsep yang unik dan menarik, yang berhasil menarik pelanggan dari berbagai kalangan. Iwan memanfaatkan kreativitas dan inovasi untuk menciptakan menu yang lezat dan menarik minat konsumen. Ia juga mengelola bisnisnya dengan baik, dengan memanfaatkan teknologi dan manajemen yang efektif.

Selain itu, Syamsul Bahri, angkatan 2005, juga telah menjadi pengusaha sukses di bidang perhiasan. Ia memulai bisnisnya dengan membuat perhiasan dari bahan-bahan lokal dan memanfaatkan teknologi modern untuk memasarkannya secara online. Dengan kepiawaiannya dalam merancang dan memproduksi perhiasan yang unik dan menarik, bisnisnya pun berhasil berkembang pesat dan mendapatkan banyak pelanggan dari dalam maupun luar negeri.

“Kami sangat bangga melihat para alumni kami sukses di berbagai bidang, termasuk di dunia usaha. Kami percaya bahwa pendidikan yang kami berikan tidak hanya memberikan pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan dan kepribadian yang penting untuk menjadi sukses di masa depan,” kata Iwan Permana Suwarna Kaprodi Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Keberhasilan Sulaiman, Iwan Hermawan, dan Syamsul Bahri adalah inspirasi bagi mahasiswa Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lainnya untuk terus berkembang dan mengembangkan potensi yang mereka miliki. Dengan berbagai peluang dan dukungan yang tersedia di kampus, para mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan bakat dan minat mereka, dan mencapai kesuksesan di masa depan.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta 2018 Mengembangkan Usaha Bidang Hidroponik

Jakarta – Seorang Alumni berprestasi dari Program Studi Tadris Fisika di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Rizka Febrianti Abdul Rohim, angkatan 2018, telah berhasil menarik perhatian banyak pihak dengan inisiatif kewirausahaannya dalam pengembangan hidroponik. Keputusannya untuk memanfaatkan ilmu fisika dalam dunia pertanian modern menunjukkan kreativitasnya dalam mencari solusi untuk tantangan ketahanan pangan di Indonesia.

Rizka Febrianti merupakan salah satu alumni berbakat dari UIN Syarif Hidayatullah yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam bidang studinya. Setelah menyelesaikan pendidikan di Program Studi Tadris Fisika, Rizka tidak berhenti pada penguasaan ilmu yang didapatnya di kampus. Sebaliknya, dia melanjutkan perjalanan pendidikannya melalui riset dan belajar mandiri untuk menggali potensi hidroponik sebagai solusi pertanian masa depan.

Pertanian hidroponik merupakan metode bertanam tanpa menggunakan tanah dan lebih mengandalkan nutrisi yang disuntikkan langsung ke akar tanaman melalui larutan air. Sistem ini telah dikenal efisien dalam penggunaan lahan dan air, serta mengurangi penggunaan pestisida sehingga ramah lingkungan. Rizka melihat potensi besar dalam pengembangan hidroponik untuk mencapai ketahanan pangan di tengah perubahan iklim dan keterbatasan lahan pertanian.

“Sebagai seorang mahasiswa Tadris Fisika, saya percaya bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya berguna dalam bidang pendidikan, tetapi juga bisa diaplikasikan untuk memecahkan masalah nyata di masyarakat. Saya merasa memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam mencari solusi inovatif, terutama dalam sektor pertanian yang krusial,” kata Rizka dengan penuh semangat.

Rizka telah menginvestasikan waktu dan usaha untuk memahami seluk-beluk hidroponik dan menerapkan pengetahuannya tentang fisika untuk mengoptimalkan sistem tersebut. Ia telah melakukan serangkaian eksperimen untuk mengatur cahaya, suhu, dan nutrisi bagi tanaman secara tepat, sehingga meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.

Dalam beberapa bulan terakhir, hasil riset dan usaha kerasnya mulai membuahkan hasil. Rizka berhasil menciptakan model hidroponik yang efisien dan hemat ruang, yang memungkinkan petani kota dan masyarakat perkotaan untuk berkebun di lingkungan terbatas seperti balkon atau halaman rumah.

“Ini adalah tantangan yang menarik bagi saya karena tidak semua orang memiliki akses ke lahan pertanian luas. Saya ingin memastikan bahwa konsep hidroponik ini dapat diakses oleh siapa saja, sehingga lebih banyak orang dapat menanam sendiri dan memiliki akses terhadap produk pertanian yang lebih segar dan sehat,” tambah Rizka.

Keberhasilan dan inovasi Rizka tidak luput dari perhatian beberapa investor dan komunitas pertanian yang tertarik untuk mendukung perkembangan usaha hidroponiknya. Melalui pendekatan kolaboratif, Rizka berharap dapat memperluas dampak positif dari inisiatif kewirausahaannya ini dan berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan di Indonesia.

Dengan semangat dan semangat pantang menyerah, Rizka Febrianti Abdul Rohim telah membuktikan bahwa seorang mahasiswa Tadris Fisika pun dapat berperan aktif dalam mencari solusi nyata untuk permasalahan masyarakat. Kreativitas dan keberanian seperti inilah yang menjadi harapan bagi masa depan pertanian Indonesia, dan semoga kisah inspiratif Rizka dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk berani bermimpi besar dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

ALUMNI

A. Tracer Study

Untuk mengetahui kondisi alumni secara tepat, Jurusan Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta perlu melakukan penelusuran melalui berbagai cara, baik langsung maupun tidak langsung. Meskipun sudah ada upaya untuk melakukan penelusuran alumni, namun hasil yang diperoleh belum memuaskan. Kemudian, tingginya mobilitas alumni menyebabkan data tentang kondisi alumni kurang akurat. Oleh karena itu, Jurusan Tadris Fisika memandang penting melakukan penelusuran melalui tracer study agar dapat selalu memperoleh informasi terbaru dan perkembangan dari alumni yang tersebar. Hasil dari tracer study diharapkan dapat meningkatkan kualitas evaluasi diri dan program pengembangan di Jurusan Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di masa depan.

B. Hasil Tracer Study

Waktu Tunggu Lulusan

Program Studi Tadris Fisika di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta memiliki reputasi yang baik dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap bersaing di dunia kerja. Terbukti dari survei yang dilakukan oleh kampus, alumni Program Studi Tadris Fisika memiliki waktu tunggu yang jauh lebih singkat dalam mendapatkan pekerjaan dibandingkan dengan lulusan program studi lain di kampus.

Menurut data survei, waktu tunggu lulusan Program Studi Tadris Fisika untuk mendapatkan pekerjaan hanya 1,4 bulan setelah lulus. Angka ini jauh di bawah rata-rata waktu tunggu lulusan di kampus yang mencapai 6 bulan.

Keunggulan lulusan Program Studi Tadris Fisika ini tidak terlepas dari kualitas pendidikan yang diberikan oleh program studi. Program Studi Tadris Fisika di UIN Jakarta telah merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia kerja. Selain itu, para dosen di program studi ini memiliki pengalaman dan keahlian yang mumpuni dalam bidang pendidikan dan fisika sehingga dapat memberikan pembelajaran yang berkualitas kepada mahasiswa.

Dalam hal ini, alumni Program Studi Tadris Fisika diakui sebagai tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan oleh dunia kerja. Mereka juga memiliki karakter yang kuat dan nilai-nilai keislaman yang terintegrasi dengan baik dalam diri mereka. Oleh karena itu, alumni Program Studi Tadris Fisika dianggap sebagai kandidat yang menarik bagi perusahaan-perusahaan yang mencari tenaga kerja yang berkualitas dan bermoral.

Diharapkan dengan prestasi alumni Program Studi Tadris Fisika yang telah teruji di dunia kerja, mahasiswa yang sedang belajar di program studi ini akan semakin termotivasi untuk mengembangkan diri dan meraih kesuksesan di masa depan.

Persentase lulusan program studi Tadris fisika yang cepat bekerja, banyak di butuhkan  oleh masyarakat.

2025 Pusat Karier UIN Jakarta Tingkatkan Efektivitas Tracker Study Alumni

Tangerang Selatan, 24 Februari 2025

Pusat Karier Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan workshop di Wisma Syahida Inn dengan agenda utama membahas peningkatan efektivitas Tracer Study (TS) alumni. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Biro Administrasi Akademik, para Wakil Dekan II, perwakilan program studi, serta tim Gugus Jaminan Mutu dari berbagai fakultas.

Dalam sambutannya, Kepala Biro Administrasi Akademik menekankan bahwa Tracer Study merupakan salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menjadi tolok ukur evaluasi institusi pendidikan. Melalui TS, data mengenai penyerapan alumni di dunia kerja dapat dikumpulkan dan dianalisis untuk mengevaluasi efektivitas kurikulum yang diterapkan oleh universitas. Namun, partisipasi alumni dalam TS saat ini masih tergolong rendah. Oleh karena itu, diperlukan keseriusan dari semua program studi dan fakultas untuk membangun sistem yang lebih baik.

Salah satu solusi yang dibahas adalah penerapan sistem yang lebih terstruktur dan otomatis dalam pengelolaan data TS. Penggunaan teknologi, seperti implementasi barcode saat wisuda, diusulkan untuk mempermudah pendataan alumni. Dengan sistem ini, mahasiswa yang baru saja diwisuda dapat langsung mengisi data yang diperlukan melalui platform digital. Selain itu, diperlukan sinergi yang lebih erat antara fakultas, program studi, dan Pusat Karier agar data yang dikumpulkan lebih akurat dan komprehensif.

Pak Umar, salah satu narasumber dalam workshop ini, menekankan pentingnya dukungan dari Wakil Dekan II dalam hal penganggaran untuk meningkatkan efektivitas TS. Diskusi ini merupakan lanjutan dari pertemuan yang telah dilakukan pada September 2023. Dalam diskusi sebelumnya dengan para Wakil Dekan dan Wakil Rektor, direkomendasikan beberapa langkah strategis, antara lain sinkronisasi data terbaru alumni, pembuatan website khusus terkait TS, penggunaan satu tautan Google Form yang seragam untuk semua program studi, penyederhanaan dan standarisasi instrumen survei, serta pembentukan tim surveyor. Pak Umar juga menyoroti bahwa TS sangat penting dalam sistem pemantauan mutu yang digunakan oleh Kementerian Pendidikan untuk memantau rekam jejak lulusan dan menilai kualitas program studi. Salah satu indikator utama dalam sistem ini adalah persentase lulusan yang terserap dalam dunia kerja. Jika angka ini kurang dari 20%, maka akan berdampak pada peringkat akreditasi program studi. Oleh karena itu, upaya pelacakan lulusan menjadi krusial untuk mempertahankan kualitas akademik.

Evaluasi per 2 September 2023 menunjukkan bahwa setiap program studi dan fakultas telah memiliki media daring, seperti media sosial atau website. Namun, demi keseragaman, diperlukan satu instrumen atau tautan yang dapat diakses secara terpusat melalui website universitas. Google Form yang digunakan untuk TS perlu dievaluasi agar lebih terstruktur, dengan formulir yang lebih sederhana dan mudah diisi, serta penambahan skala evaluasi yang relevan. Penyusunan formulir ini juga harus disepakati bersama para Ketua Program Studi.

Dalam sesi tanya jawab, perwakilan dari Fakultas Adab dan Humaniora mengungkapkan bahwa fakultas telah melakukan TS dan survei kepada stakeholder alumni untuk keperluan IKU dan akreditasi. Namun, tidak ada Surat Keputusan atau penunjukan resmi mengenai siapa yang bertanggung jawab atas TS. Partisipasi alumni juga masih rendah, sekitar 5-10%. Sebagai solusi, fakultas mewajibkan pengisian TS sebelum mendaftar yudisium. Kebijakan ini diperbolehkan dan dapat menjadi data awal yang penting. Universitas lain bahkan mengimplementasikan strategi serupa dengan melibatkan dosen pembimbing skripsi untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya TS.

Pustipanda, sebagai pusat teknologi informasi universitas, memaparkan integrasi Sistem Informasi e-Alumni yang merupakan bagian dari e-Semesta dan bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sistem ini digunakan untuk mengelola data alumni dan mendukung proses TS secara terintegrasi dengan Sistem Informasi Akademik. Fitur utama e-Alumni meliputi pengumpulan umpan balik alumni untuk evaluasi pendidikan, pengukuran relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja, dan pendukung program pemantauan alumni secara berkelanjutan. Diharapkan, integrasi sistem ini dapat meningkatkan efektivitas TS dan akurasi data alumni.

Hasil dan kesimpulan dari workshop ini menekankan bahwa TS menjadi indikator penting dalam evaluasi institusi dan akreditasi program studi. TS berperan krusial dalam pemantauan mutu akademik, terutama dalam menilai tingkat serapan lulusan di dunia kerja. Jika angka partisipasi rendah, akreditasi program studi dapat terdampak. Oleh karena itu, penyederhanaan instrumen survei dan standarisasi pengisian TS melalui satu tautan menjadi solusi utama. Keamanan data alumni juga harus diperhatikan lebih lanjut. Pustipanda akan menyediakan timeline resmi pelaksanaan e-Alumni dalam satu minggu. Dengan sistem digital yang lebih terintegrasi, diharapkan TS dapat berjalan lebih efektif, akurat, dan berkontribusi pada pengembangan akademik di UIN Jakarta.

Pertemuan Alumni 2003 - 2017

FITK Ruang Teater Lt.3, 6 Juli 2022

Alumni Program Studi Tadris Fisika angkatan 2003 – 2017 bertemu pada tanggal 6 Juli 2022 pada acara Apresiasi Purna Bhakti Drs. Hasian Pohan M.Si.  Pada Saat pertemuan para alumni tiap angkatan memberikan sumbangan sebesar:

Pada hari ini, alumni dari Program Studi Tadris Fisika telah memberikan informasi yang berharga kepada program studi mereka terkait dengan tren pasar kerja, kebutuhan industri, dan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang yang relevan. Informasi yang diberikan oleh para alumni ini akan sangat berguna bagi mahasiswa dan calon mahasiswa yang ingin mempelajari fisika dan bekerja di industri yang terkait dengan ilmu pengetahuan tersebut.

Menurut para alumni, pasar kerja untuk lulusan fisika sangat luas dan beragam. Mereka menekankan bahwa lulusan fisika dapat bekerja di berbagai industri, termasuk teknologi informasi, manufaktur, energi, konsultan, dan banyak lagi. Para alumni juga mengatakan bahwa kebutuhan industri untuk lulusan fisika terus meningkat, terutama dalam hal pemecahan masalah teknis dan pengembangan produk inovatif. Selain itu, para alumni juga memberikan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan di bidang fisika yang relevan dengan industri saat ini. Mereka menekankan pentingnya untuk selalu memperbarui pengetahuan dan keterampilan, karena ilmu pengetahuan terus berkembang dan berkembang pesat. Para alumni juga mengatakan bahwa mengikuti perkembangan teknologi baru dan menerapkannya dalam pekerjaan mereka adalah kunci untuk berhasil di industri fisika.

Dalam kesimpulannya, informasi yang diberikan oleh para alumni sangat berharga bagi program studi Tadris Fisika. Mahasiswa dan calon mahasiswa dapat memanfaatkan informasi ini untuk mempersiapkan diri mereka untuk pasar kerja yang kompetitif dan dinamis serta untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam ilmu pengetahuan fisika yang relevan dengan industri saat ini.

Pemberian Sumbangan oleh Alumni kepada Prodi

FITK UIN Jakarta, Rabu 6 Juli 2022

Dalam acara pelepasan Dosen Tadris Fisika yang Purna Bhakti, para alumni memberikan sumbangan kepada Prodi dalam bentuk uang tunai. Pada acara Ramah tamah saat makan siang, para alumni menyerahkan sumbangan secara simbolis kepada prodi.

Berikut adalah lampiran hasil sumbagan yang diberikan para alumni angkatan 2003 – 2017.

  1. Angkatan 2003: Rp 1.100.000

  2. Angkatan 2004: Rp 1.700.000 

  3. Angkatan 2005: Rp  1.000.000

  4. Angkatan 2006: Rp  1.400.000 

  5. Angkatan 2007: Rp  1.700.000

  6. Angkatan 2008: Rp     800.000

  7. Angkatan 2009: Rp  1.150.000

  8. Angkatan 2010: Rp  1.450.000

  9. Angkatan 2011: Rp  2.350.000

  10. Angkatan 2012: Rp  1.180.000

  11. Angkatan 2013: Rp  1.850.000

  12. Angkatan 2014: Rp  1.150.000

  13. Angkatan 2015: Rp  2.030.000

  14. Angkatan 2016: Rp     750.000

  15. Angkatan 2017: Rp     600.000

Pembibitan Karier 2021

Tracker Study 2021

https://karir.uinjkt.ac.id/Tracer studi di selenggarakan oleh Pusat Karier UIN Jakarta

Diskusi Serial Alumni, Kilas Balik Metodelogi Penelitian untuk Pendidikan Sains

Jumat, 27 Desember 2019

19.30 – 22.30 WIB

Kajian Alumni

Jumat, 13 Desember 2019 | Ridwan Dery

Blackmarket of Educational Policy

Catatan kelam Pendidikan Nasional selalu ditutup rapat-rapat guna menjaga keamanan publik dan menyenangkan pembuat kebijakan. Beragam kasus pendidikan banyak yang tak kunjung terselesaikan. Mulai dari proses pelaksanaan pendidikannya, manajemen administrasinya, hingga kasus jual beli sertifikasi kecerdasan. Sejak merdeka, negeri ini punya tanggungjawab besar soal mengembangkan kemampuan rakyatnya, baik dalam sisi budi pekerti, religiusitas, intelektual, maupun jenis keterampilan lainnya. Kami menyadari problematika itu, dan mencoba menelaah setiap kebijakan pendidikan yang telah diterbitkan.

Lalu seberapa lama setiap kebijakan pendidikan mampu bertahan dan dinikmati prosesnya? (RD)

Alumni Tadris Fisika Berikan Kontribusi dengan Selenggarakan Kajian Pembelajaran Sains (KSP) Rutin

Kajian Pembelajaran Sains (KSP) ini diinisasi oleh Ridhwan Dery (angkatan 2012) sebagai wadah inspiratif untuk mengkaji pembelajaran sains modern. Dery beranggapan membangun pendidikan sains tidak bisa dilakukan sendirian. Kita membutuhkan beragam pikiran untuk mewujudkan sistem pendidikan sains yang kreatif dan inovatif.  Pikiran-pikiran tersebut tentunya tidak mungkin dilahirkan dari orang-orang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan sains itu sendiri, karena mereka tidak memiliki pengalaman dan kapasitas mumpuni untuk mengajukan gagasan tentang pendidikan sains.

Sebagai salah satu lulusan yang berasal dari jurusan pendidikan sains, Dery merasa bahwa perkuliahan yang diberikan di universitas tempat saya menuntut ilmu dalam kurun waktu 4 tahun dulu belum cukup untuk mempelajari semua hal tentang pendidikan sains. Masih banyak teori dan permasalahan di pendidikan sains yang belum sepenuhnya dikaji secara mendalam. Sehingga Dery merasa perlu untuk membangun suatu komunitas khusus yang mengkaji pendidikan sains secara mendalam dan berkelanjutan. Atas dasar argumen yang sederhana itu saya mencoba untuk mencetuskan tim bernama Kajian Pembelajaran Sains.

Pada mulanya Kajian Pembelajaran Sains ini berasal dari beberapa mahasiswa yang di ajak untuk berdiskusi ketika masih kuliah, sekitar tahun 2013. Pada waktu itu membahas tema-tema seputar ilmu fisika dan bagaimana ilmu fisika ini dapat terkomunikasikan dengan baik di masyarakat. Namun, waktu itu tidak mencetuskan nama untuk komunitas ini. Komunitas ini pada mulanya  hanya ingin berdiskusi ringan tentang apa yang menjadi keresahan seputar ilmu pengetahuan.

Setelah lulus kuliah, Dery diminta oleh dosen pembimbing skripsinya Ibu Fathiah Alatas untuk mengisi beberapa kajian seputar penelitian pendidikan fisika. Sering diminta oleh beberapa mahasiswa untuk mengajarkan mata kuliah kefisikaan seperti termodinamika, fisika statistik, fisika modern, fisika kuantum, gelombang, elektromegnet, dan fisika-matematika. Merasa termotivasi dan ada energi positif yang ditularkan oleh dosen-dosen untuk membangun peradaban literasi sains yang modern.

Akhirnya pada tahun 2019 bulan Agustus Dery dan kawan-kaawan seperti: Hafidz Jundu, Adam Wicaksana, dan Rian -salah satu mahasiswa pendidikan fisika- berdiskusi sederhana tentang keresahan selama mengajar fisika di sekolah dan bimbingan belajar. Membahas tentang kurikulum fisika untuk sekolah, konten kefisikaan yang diajarkan di sekolah, dan permasalahan ketika mengajar fisika. Di balik diskusi tersebut saya menyampaikan gagasan untuk membuat komunitas bernama Kajian Pembelajaran Sains. Setelah membuat komunitas ini, Dery sempat berdiskusi dengan dosen Pendidikan Fisika Pak Dwi Nanto untuk memberikan argumennya, baik tentang komunitas ini maupun rekomendasi tema kajian. Beliau menyarankan agar komunitas ini lebih peka terhadap permasalahan-permasalahan seputar pendidikan, khususnya sains.

Selain itu banyak juga para dosen dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang mendukung Kajian Pembelajaran Sains untuk terus dikembangkan ke depannya, seperti ketua jurusan Pendidikan Fisika yaitu bapak Iwan Permana dan dosen biologi ibu Zulfiani.

Seiring berjalannya waktu kami akhirnya membuat kajian ini menjadi rutin dilaksanakan setiap jumat. Selama kurun waktu 5 bulan kami telah melakukan kajian sebanyak sepuluh kali. Judul-judul yang telah kami kaji diantaranya:

1. Menganalisis Permasalahan di Kelas Fisika Sekolah.

2. Menemukan Peluang Penelitian Pendidikan Fisika di Era Modern.

3. Menganalisis Penggunaan Media Pembelajaran di Kelas Sains Sekolah.

4. Memprediksi Arah Baru Pendidikan Sains Pasca Pergantian Mendikbud Baru.

5. Cara Kreatif Mengajarkan Konsep Gerak Berbasis Hukum Newton.

6. Cara Kreatif Menerapkan Konsep Matematika pada Pembelajaran Fisika.

7. Mengembangkan Instrumen Tes Higher Order Thinking.

8. Menemukan Desain Pembelajaran yang Relevan dengan Keterampilan Abad-21.

9. Mengembangkan Keterampilan Abad 21 Melalui Pendekatan Pembelajaran STEAM dan Cara Menerapkannya dalam Pembelajaran Fisika.

10. Mengembangkan Kognitif dan Keterampilan Siswa pada Pembelajaran Fisika.

Sejauh ini anggota komunitas Kajian Pembelajaran Sains terus bertambah dan telah ada 20 orang yang bergabung, baik dari guru maupun mahasiswa.

Kami berharap Kajian Pembelajaran Sains bisa menjadi salah satu wadah untuk mengembangkan pemikiran tentang pendidikan sains, memecahkan persoalan pembelajaran sains saat ini, dan tetap berkelanjutkan untuk mengadakan kajian-kajian seputar pendidikan sains. Kami juga berterimakasih kepada para pihak yang berkenan mendukung komunitas ini. Semoga Allah mencatat apa yang kita kerjakan dalam mewujudkan pendidikan sains yang lebih baik lagi sebagai salah satu amal shaleh (RD).

Diskusi serial Alumni, Teknologi Pendidikan untuk Pendidikan Sains

Jumat, 17 Januari 2020

Waktu 20.00 – 23.30 WIB

IDP International Student Expo

Study in AUS, NZ, UK, Ireland & Canada 

I would like to inform and cordially invite your students to come to our Expo :

IDP Expo Pondok Indah

Hotel Kristal, Jl. Terogong Raya No.12 (Next to JIS)

Saturday, 11th January 2020

13.30 – 18.00.

Please note that there will be IELTS Coaching Clinic on : 11.00-13.00 (RSVP needed by replying this email with list of students that will be join).

We are giving a 500k of MAP Voucher for students applying at our Expo, and to University in below list within period of 11 January – 18 January 2020. Below is the complete list for our Expo participant, I am attaching the flyer for complete information and for your perusal.

 

Kajian Alumni

November, 2019

Pusat Karier UIN Jakarta: Lowongan Pekerjaan

Angkatan Wisuda

D. Kualitas Alumni Tadris Fisika

Alumni Tadris Fisika menjadi Dosen di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Program Studi Tadris Fisika di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta kembali membanggakan. Kali ini, salah satu alumni program studi tersebut, Anugrah Azhar, berhasil menjadi dosen di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Anugrah Azhar merupakan lulusan terbaik Program Studi Tadris Fisika pada tahun 2018. Selama menempuh studi, Anugrah aktif mengikuti berbagai kegiatan dan organisasi di lingkungan kampus. Keaktifannya tersebut membawa pengaruh positif pada kualitas akademiknya sehingga ia berhasil meraih IPK yang tinggi. Setelah lulus, Anugrah langsung melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan berhasil meraih gelar S2 pada program studi yang sama di Universitas Indonesia. 

Kini, Anugrah bergabung dengan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai dosen tetap. Ia akan mengajar berbagai mata kuliah di program studi yang sama dengan program studi yang telah ia tempuh sebagai mahasiswa.

“Kami sangat bangga dan mengapresiasi prestasi Anugrah sebagai alumni terbaik Program Studi Tadris Fisika. Keberhasilannya menjadi dosen di Fakultas Sains dan Teknologi merupakan bukti nyata bahwa lulusan program studi kami memiliki kualitas dan potensi yang baik untuk berkembang di berbagai bidang,” ujar Iwan Permana Suwarna, Ketua Program Studi Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Prestasi Anugrah ini juga membawa dampak positif bagi reputasi Program Studi Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di mata masyarakat akademik. Keberhasilannya menunjukkan bahwa program studi ini mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing di kancah nasional dan internasional.

Alumni Tadris Fisika Angkatan 2005 jadi Dosen dan Pegawai di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus menghasilkan lulusan terbaik yang berhasil menembus dunia kerja dengan baik. Kali ini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat berbangga hati dengan keberhasilan empat alumni Tadris Fisika Angkatan 2005 (Devi, Kasim, Intan, dan Ambar) yang berhasil menjadi dosen dan pegawai di fakultas tersebut.

Kehadiran alumni Tadris Fisika di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) tentunya menjadi kebanggaan bagi seluruh civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam perannya sebagai dosen, mereka akan menjadi pengajar yang mumpuni dan berkualitas, serta mampu memberikan ilmu dan pengalaman yang luas pada mahasiswa.

“Kami sangat bangga dengan keberhasilan alumni Tadris Fisika yang mampu menunjukkan kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki. Keberhasilan mereka juga membuktikan bahwa kualitas pendidikan yang diberikan oleh Prodi Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah terbukti,” kata Ketua Prodi Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Iwan Permana Suwarna.

Dalam hal ini, alumni Tadris Fisika tersebut merasa bersyukur dan berterima kasih atas ilmu dan pengalaman yang mereka peroleh selama menimba ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mereka berharap dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan fakultas dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semoga keberhasilan para alumni Tadris Fisika ini dapat memotivasi mahasiswa dan alumni lainnya untuk terus berprestasi di dunia akademik dan industri. Selamat kepada para alumni Tadris Fisika Angkatan 2005, semoga sukses selalu dalam karir dan pengabdian ilmu.

Alumni Tadris Fisika Angkatan 2014 jadi Pegawai Inspektorat Jendral Kementerian Agama Republik Indonesia

Jakarta – Rodhiatus Solihah, seorang alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2014, baru-baru ini diangkat menjadi Pegawai Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia.

Rodhiatus Solihah yang akrab dipanggil Odhi oleh teman-temannya, berhasil melewati seleksi yang ketat untuk bergabung dengan Kementerian Agama. Ia akan bertugas di Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, yang memiliki tugas untuk melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap program-program dan kebijakan yang dilaksanakan oleh kementerian tersebut.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan bangga bisa bergabung dengan Kementerian Agama. Sebagai seorang alumni Tadris Fisika, saya merasa terpanggil untuk ikut berkontribusi dalam memajukan pendidikan dan agama di Indonesia,” ujar Rodhiatus Solihah.

Rodhiatus Solihah menambahkan bahwa pendidikan Tadris Fisika yang ia dapatkan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah memberikan bekal yang kuat bagi dirinya dalam menghadapi tantangan di dunia kerja. Ia berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi Kementerian Agama, serta masyarakat Indonesia pada umumnya.

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Amany Lubis, M.Ag. mengucapkan selamat kepada Rodhiatus Solihah atas pencapaiannya yang luar biasa. “Kami sangat bangga dengan prestasi yang telah diraih oleh Rodhiatus Solihah. Semoga dia dapat memberikan kontribusi yang besar bagi bangsa dan negara, serta selalu menjadi kebanggaan almamaternya,” ucapnya.

Diharapkan dengan adanya Rodhiatus Solihah sebagai pegawai di Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, dapat membawa perubahan positif bagi Kementerian Agama dan masyarakat Indonesia dalam memajukan pendidikan dan agama di Indonesia.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta Berkarir di Perguruan Tinggi Negeri

Jakarta – Gema Sukmawati, seorang alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2009, kini berhasil meraih karier sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia.

Gema Sukmawati, yang selama ini memiliki ketertarikan yang besar terhadap dunia pendidikan, berhasil menunjukkan kompetensinya sebagai tenaga pendidik dengan bergabung sebagai dosen di Universitas Negeri di Jawa Barat. Ia akan mengajar di Politeknik Negeri Media Kreatif

“Sejak lama saya memang memiliki minat yang besar dalam bidang pendidikan, dan saya sangat senang bisa terlibat langsung sebagai tenaga pendidik. Menjadi dosen di Universitas Negeri di Indonesia merupakan sebuah kebanggaan dan tantangan yang besar bagi saya,” ujar Gema Sukmawati.

Gema Sukmawati mengaku bahwa pendidikan Tadris Fisika yang ia dapatkan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan bekal yang kuat bagi dirinya dalam menghadapi tantangan di dunia pendidikan. Ia berharap dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.

Diharapkan dengan adanya Gema Sukmawati sebagai tenaga pendidik di Politeknik Negeri Media Kreatif, dapat membawa pengaruh positif bagi perkembangan pendidikan di Indonesia, serta menginspirasi mahasiswa untuk terus belajar dan berprestasi. Hal ini juga membuktikan bahwa pendidikan Tadris Fisika di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat membuka peluang karier yang baik di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta Berkarir di Perguruan Tinggi Swasta

Beberapa alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah sukses berkarier di berbagai perguruan tinggi swasta di Indonesia. Mereka berhasil menunjukkan kualitas dan kompetensi dalam bidang akademik yang diperoleh selama kuliah di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ahmad Jahrudin, angkatan 2010, merupakan salah satu dari alumni yang bekerja di Universitas Inderaprasta. Ia bekerja sebagai dosen di jurusan Fisika dan telah berhasil menyampaikan materi kuliah dengan baik. Dengan kualitas pendidikan yang didapatkan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ia mampu memberikan pemahaman yang mendalam kepada mahasiswa dalam bidang Fisika.

Dwi Enggal, angkatan 2004, bekerja di akademi pariwisata di Tangerang sebagai dosen Fisika. Ia telah mengembangkan cara mengajar yang menarik dan memotivasi mahasiswa untuk lebih memahami konsep-konsep Fisika yang rumit. Kualitas pendidikan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta membantu Dwi Enggal dalam memahami konsep Fisika dengan baik, sehingga ia mampu menyampaikan materi kuliah dengan mudah dipahami oleh mahasiswa.

Muhammad Rifqi, angkatan 2009, bekerja di Universitas Nahdatul Ulama Cirebon sebagai dosen Fisika. Dalam mengajar, ia menggunakan metode yang inovatif dan interaktif sehingga mahasiswa lebih tertarik untuk mempelajari Fisika. Pendidikan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan dasar yang kuat dalam pemahaman konsep-konsep Fisika, sehingga Muhammad Rifqi mampu menyampaikan dengan jelas dan mudah dipahami oleh mahasiswa.

“Kami bangga melihat para alumni kami berhasil meraih kesuksesan di bidang akademik. Pendidikan yang diberikan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan dasar yang kuat dan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses dalam karier di bidang akademik,” kata Iwan Permana Suwarna Kaprodi Tadris Fisika Fakultas dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Keberhasilan Ahmad Jahrudin, Dwi Enggal, dan Muhammad Rifqi adalah inspirasi bagi mahasiswa Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lainnya untuk meraih kesuksesan di bidang akademik. Dengan berbagai peluang dan dukungan yang tersedia di kampus, para mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan bakat dan minat mereka, dan mencapai kesuksesan di masa depan.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta Lanjutkan Pendidikan di Luar Negeri

Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus menunjukkan keunggulan dalam menyiapkan para mahasiswanya untuk berkarir di bidang Fisika. Terbukti dari prestasi tiga alumni Tadris Fisika yang berhasil melanjutkan pendidikan di luar negeri dan berhasil menunjang karir dan studi mereka.

Diyono, Anugerah Azhar, dan Dimas adalah tiga alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berhasil melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Diyono angkatan 2010 melanjutkan studinya di Wageningen University di Belanda, Anugerah Azhar angkatan 2009 melanjutkan studinya di University of Manchester di Inggris, dan Dimas angkatan 2015 melanjutkan studinya di Turki.

Menurut Iwan Permana Suwarna, selaku Ketua Program Studi Tadris Fisika, pendidikan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mempersiapkan mahasiswa untuk dapat berkarir di bidang Fisika secara luas dan kompetitif, termasuk untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri.

“Kami sangat senang melihat para alumni kami berhasil melanjutkan studi mereka ke luar negeri dan berhasil menunjukkan keunggulan mereka dalam bidang Fisika. Di Tadris Fisika, kami tidak hanya memberikan pendidikan Fisika secara akademis, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa untuk dapat berkompetisi di dunia kerja dan akademik internasional,” ujar Dr. Farid.

Para alumni tersebut mengaku bahwa pendidikan yang diterima di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah membantu mereka dalam menunjang karir dan studi mereka di luar negeri.

“Pendidikan yang diterima di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah membekali saya dengan dasar-dasar yang kuat dalam bidang Fisika dan keterampilan akademik yang dibutuhkan untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Selain itu, kami juga diajarkan untuk berpikir kritis dan mandiri, yang sangat penting dalam karir akademik dan profesional,” ujar Anugerah Azhar.

Diyono juga menambahkan bahwa pendidikan yang diterima di Tadris Fisika telah membantu dirinya dalam menghadapi tantangan dalam studi di luar negeri.

“Saya merasa sangat siap dan percaya diri dalam melanjutkan studi ke luar negeri berkat pendidikan yang diterima di Tadris Fisika. Saya juga mendapatkan kesempatan untuk memperluas jaringan internasional saya dan mengembangkan keterampilan komunikasi lintas budaya,” ujar Diyono.

Dengan keberhasilan alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang melanjutkan studi ke luar negeri ini menunjukkan bahwa pendidikan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan dampak yang signifikan bagi karir dan studi mahasiswa. Mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan yang sangat penting untuk bersaing di dunia kerja dan akademik internasional.

Selain itu, Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan dalam berbagai kegiatan di luar kelas seperti mengikuti seminar, workshop, dan magang di perusahaan atau institusi lain. Hal ini memberikan mahasiswa pengalaman yang berharga dan meningkatkan keterampilan mereka di luar akademik.

“Kami terus berkomitmen untuk memberikan pendidikan Fisika yang berkualitas dan relevan untuk mahasiswa kami. Kami percaya bahwa dengan pendidikan yang diberikan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mahasiswa kami akan siap untuk menghadapi tantangan di dunia kerja dan akademik internasional,” tambah Iwan.

Keberhasilan Diyono, Anugerah Azhar, dan Dimas adalah inspirasi bagi mahasiswa Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lainnya untuk terus berkembang dan meraih prestasi yang lebih tinggi di masa depan.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta Banyak Jadi PNS

Jakarta – Alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta banyak yang telah sukses meraih karier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) guru di berbagai sekolah di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Dini Nurhayati angkatan 2014, Hasbi angkatan 2007, Habsi Frasidik angkatan 2017, Zacky Illmi angkatan 2012, Kurniawan angkatan 2007, Wiwi Adawiyah, Depi Tresna Belawati angkatan 2009, Nur Azizah angkatan 2007, dan Neli Wisdayana angkatan 2005.

Dini Nurhayati, salah satu alumni Tadris Fisika angkatan 2014 yang berhasil meraih karier sebagai PNS guru di salah satu sekolah di Jakarta, mengatakan bahwa pendidikan yang diterima di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan bekal yang kuat bagi dirinya dalam menghadapi tantangan di dunia pendidikan.

Saya merasa sangat beruntung bisa menempuh pendidikan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pendidikan yang saya dapatkan membuka peluang karier yang baik di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan,” kata Dini Nurhayati.

Hasbi, alumni Tadris Fisika angkatan 2007 yang juga sukses meraih karier sebagai PNS guru, menambahkan bahwa ia sangat berterima kasih atas pendidikan yang diterimanya di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

“Pendidikan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan saya bekal yang kuat dalam mengajar. Saya merasa sangat bangga bisa menjadi bagian dari alumni yang sukses meraih karier sebagai PNS guru,” ujarnya.

Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Sururin, M.Ag., mengucapkan selamat kepada para alumni Tadris Fisika yang sukses meraih karier sebagai PNS guru. “Kami sangat bangga dengan prestasi yang telah diraih oleh para alumni Tadris Fisika kami. Semoga mereka dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pendidikan di Indonesia,” ucapnya.

Diharapkan dengan adanya banyak alumni Tadris Fisika yang meraih karier sebagai PNS guru, dapat membawa pengaruh positif bagi perkembangan pendidikan di Indonesia, serta menginspirasi mahasiswa untuk terus belajar dan berprestasi. Hal ini juga membuktikan bahwa pendidikan Tadris Fisika di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat membuka peluang karier yang baik di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta Menjadi Tokoh Penggerak - Sobat Mengajar

Jakarta – Alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Mus’ad Al Habib, telah berhasil menjadi tokoh penggerak sekaligus penggagas program “Sobat Mengajar”.

“Sobat Mengajar” merupakan program yang memberikan bimbingan belajar gratis kepada anak-anak yang kesulitan dalam belajar. Mus’ad Al Habib, alumni Tadris Fisika angkatan 2015, memiliki tekad yang kuat untuk memberikan kontribusi besar bagi dunia pendidikan Indonesia. Dengan kemampuan akademis yang dimilikinya, Mus’ad Al Habib memutuskan untuk mendirikan program “Sobat Mengajar”.

Melalui program ini, Mus’ad Al Habib ingin membantu anak-anak yang kesulitan dalam belajar untuk meraih prestasi yang lebih baik. Dengan pengalaman dan pengetahuannya yang luas, Mus’ad Al Habib mengajar dengan metode yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak.

“Dalam program ‘Sobat Mengajar’, kami berkomitmen untuk memberikan bimbingan belajar yang terbaik bagi anak-anak Indonesia. Kami ingin mereka memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang cerah,” ujar Mus’ad Al Habib.

Program “Sobat Mengajar” yang didirikan oleh Mus’ad Al Habib telah berhasil membantu banyak anak-anak Indonesia dalam meningkatkan prestasi belajar mereka. Melalui upayanya ini, Mus’ad Al Habib telah membuktikan bahwa para alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki kontribusi besar dalam dunia pendidikan Indonesia.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta Jadi Guru di Sekolah Berkurikulum Internasional

Jakarta – Empat alumni Tadris Fisika Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta telah berhasil menjadi guru di empat sekolah bergengsi dengan kurikulum internasional. Mereka adalah Syifa Nailufar Rohman, Muhammad Afta Jadid, Wida Nurahmawati Agustina, dan Ika Baitinnisa, yang telah ditugaskan di berbagai sekolah di wilayah Jakarta, Depok, dan Semarang.

Syifa Nailufar Rohman merupakan alumni angkatan 2014, dan saat ini menjadi guru di Jakarta Multicultural School. Syifa merasa sangat bersyukur dan berterima kasih atas kesempatan untuk bergabung dengan sekolah tersebut. Ia mengaku senang bisa berkontribusi dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia menjadi individu yang berkualitas. “Saya merasa senang bisa bergabung dengan sekolah bergengsi seperti Jakarta Multicultural School. Saya berharap dapat memberikan pengalaman belajar yang berbeda bagi para siswa dan mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang berkualitas.”

Muhammad Afta Jadid, alumni angkatan 2018, juga berhasil menjadi guru di salah satu sekolah bergengsi di Tangerang Selatan, yaitu Kharisma Bangsa School. Afta mengaku senang bisa mengaplikasikan ilmunya sebagai guru di sekolah tersebut. Ia berharap dapat memberikan pengalaman belajar yang berbeda bagi para siswa di sekolah tersebut.  “Saya berterima kasih kepada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan saya bekal ilmu yang memadai. Saya berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi para siswa di sekolah tempat saya bertugas.”

Wida Nurahmawati Agustina, alumni angkatan 2017, ditugaskan di Pribadi School Depok. Wida merasa bangga dan terhormat bisa menjadi bagian dari tim guru di sekolah tersebut. Ia berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi para siswa dan mempersiapkan mereka dengan baik untuk menghadapi persaingan global. “Saya merasa bangga dan terhormat bisa menjadi bagian dari tim guru di Pribadi School. Saya berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi para siswa dan mempersiapkan mereka dengan baik untuk menghadapi persaingan global.”

Ika Baitinnisa, alumni angkatan 2016, berhasil menjadi guru di Semesta School Semarang. Ika merasa sangat bersemangat dan optimis dalam memulai karir sebagai guru di sekolah tersebut. Ia berharap dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi para siswa di sekolah tersebut. “Saya sangat bersemangat dan optimis dalam memulai karir sebagai guru di Semesta School. Saya berharap dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi para siswa di sekolah tersebut.”

Dengan keberhasilan ini, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta membuktikan bahwa lulusannya tidak hanya memiliki kemampuan akademik yang baik, tetapi juga mampu bersaing dan beradaptasi dengan baik dalam lingkungan kerja yang internasional. Semoga keberhasilan para alumni ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus belajar dan berprestasi.

Kaprodi Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Iwan Permana Suwarna, M.Pd, menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan para alumni Tadris Fisika yang menjadi guru di sekolah bergengsi dengan kurikulum internasional.

“Kami sangat bangga dengan prestasi yang telah dicapai oleh para alumni kami. Ini adalah bukti bahwa kurikulum Tadris Fisika di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mampu menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja internasional,” ujar Iwan.

Iwan juga menambahkan bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan terus berkomitmen untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas dan siap bersaing di dunia kerja internasional.

“Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta agar lulusan kami semakin siap dan mampu bersaing di dunia kerja internasional. Kami berharap keberhasilan para alumni ini dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi mahasiswa Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga generasi muda Indonesia untuk terus berprestasi,” tutup Iwan.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta Lanjut Studi ke Perguruan Tinggi Berkualitas di Indonesia

Jakarta- Beberapa alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah melanjutkan studi ke perguruan tinggi berkualitas di Indonesia. Mereka menunjukkan bahwa pendidikan mereka di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan bekal yang cukup untuk mengejar gelar sarjana dan pascasarjana di perguruan tinggi terkemuka.

Febiola angkatan 2015, Feby Sumantri 2011, Oriza Nurwanti 2012, Irna Hasanah 2013, dan Hasbi 2007 memilih melanjutkan studi di Universitas Negeri Jakarta. Sementara itu, Syifa Nailur Rohman dan Raden Manzilah Mubarokan Fahra memilih Institut Teknologi Bandung sebagai universitas studi mereka.

Beberapa alumni memilih melanjutkan studi di Universitas Pendidikan Indonesia, termasuk Raldy Adityaangkatan 2017, Febi Muhamad Fikri 2007, Nurudin 2005, Ima Nurmila Syam 2005, Siti Rahmah 2009, Sifa 2009, Devi Solehat 2005, dan Royhanun Athiyyah.

Izzatut Taqiyyah angkatan 2016 memilih Institut Pertanian Bogor sebagai universitas studinya, sedangkan Amrizaldi angkatan 2005 memilih Universitas Negeri Malang untuk melanjutkan studi di tingkat sarjana dan pascasarjana.

Sementara itu, Laely Fauziah angkatan 2014 memilih Universitas Negeri Lampung sebagai universitas studinya, dan Ahmad Zahrudin 2010, Ifan Irfiandi 2010, Anugrah Azhar 2010, Yuyum Khairiah 2006, Marwaji 2010, Amalia Oetomo 2009, Amelia, dan Derry memilih Universitas Indonesia sebagai tempat mereka melanjutkan studi.

Diharapkan bahwa para alumni ini dapat memanfaatkan ilmu yang telah mereka peroleh selama di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk berkontribusi lebih lanjut di bidang pendidikan dan penelitian di perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Semoga mereka dapat meraih kesuksesan dan menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta diterima Pegawai P3K

Jakarta – Beberapa alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah berhasil diterima sebagai Pegawai P3K. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa para alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki kualifikasi dan kemampuan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

Beberapa alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berhasil diterima sebagai Pegawai P3K adalah Iin Hendriani angkatan 2005, Ima Nurmilah Syam angkatan 2005, Taufik Hidayat angkatan 2009, Hayatun Nufus 2005, Hayatul Mardiyah 2011, Yuyun Herianah 2004, dan Tami Permana 2012.

Para alumni tersebut telah melewati seleksi yang ketat dan berhasil memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan untuk bekerja di lingkungan P3K. Mereka juga memiliki kemampuan yang diperlukan untuk bekerja dalam tim dan melayani masyarakat dengan baik.

Para alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah diterima sebagai Pegawai P3K ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan pelayanan kesehatan di Indonesia. Keberhasilan mereka juga diharapkan dapat memotivasi para alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lainnya untuk terus berprestasi dalam dunia kerja.

Dalam menghadapi persaingan kerja yang semakin ketat, para alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas diri dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Dengan begitu, mereka dapat menjadi bagian dari tenaga kerja yang handal dan mampu bersaing dalam dunia kerja yang semakin kompleks.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta Jadi Pengusaha

Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menghasilkan lulusan-lulusan yang sukses di berbagai bidang, termasuk di dunia usaha. Beberapa alumni yang dulu belajar di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kini telah menjadi pengusaha sukses.

Sulaiman, angkatan 2005, adalah salah satu dari alumni Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah berhasil merintis usaha. Ia mengelola sebuah peternakan kerbau di daerah pedesaan dan telah berhasil mengembangkan bisnisnya metode manajemen modern. Meski bisnisnya tidak berkaitan langsung dengan fisika, Sulaiman percaya bahwa pendidikan di Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan dasar yang kuat untuk berpikir kritis dan inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Iwan Hermawan, angkatan 2012, adalah pengusaha di bidang kuliner. Ia membuka sebuah warung makan dengan konsep yang unik dan menarik, yang berhasil menarik pelanggan dari berbagai kalangan. Iwan memanfaatkan kreativitas dan inovasi untuk menciptakan menu yang lezat dan menarik minat konsumen. Ia juga mengelola bisnisnya dengan baik, dengan memanfaatkan teknologi dan manajemen yang efektif.

Selain itu, Syamsul Bahri, angkatan 2005, juga telah menjadi pengusaha sukses di bidang perhiasan. Ia memulai bisnisnya dengan membuat perhiasan dari bahan-bahan lokal dan memanfaatkan teknologi modern untuk memasarkannya secara online. Dengan kepiawaiannya dalam merancang dan memproduksi perhiasan yang unik dan menarik, bisnisnya pun berhasil berkembang pesat dan mendapatkan banyak pelanggan dari dalam maupun luar negeri.

“Kami sangat bangga melihat para alumni kami sukses di berbagai bidang, termasuk di dunia usaha. Kami percaya bahwa pendidikan yang kami berikan tidak hanya memberikan pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan dan kepribadian yang penting untuk menjadi sukses di masa depan,” kata Iwan Permana Suwarna Kaprodi Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Keberhasilan Sulaiman, Iwan Hermawan, dan Syamsul Bahri adalah inspirasi bagi mahasiswa Tadris Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lainnya untuk terus berkembang dan mengembangkan potensi yang mereka miliki. Dengan berbagai peluang dan dukungan yang tersedia di kampus, para mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan bakat dan minat mereka, dan mencapai kesuksesan di masa depan.

Alumni Tadris Fisika UIN Jakarta 2018 Mengembangkan Usaha Bidang Hidroponik

Jakarta – Seorang Alumni berprestasi dari Program Studi Tadris Fisika di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Rizka Febrianti Abdul Rohim, angkatan 2018, telah berhasil menarik perhatian banyak pihak dengan inisiatif kewirausahaannya dalam pengembangan hidroponik. Keputusannya untuk memanfaatkan ilmu fisika dalam dunia pertanian modern menunjukkan kreativitasnya dalam mencari solusi untuk tantangan ketahanan pangan di Indonesia.

Rizka Febrianti merupakan salah satu alumni berbakat dari UIN Syarif Hidayatullah yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam bidang studinya. Setelah menyelesaikan pendidikan di Program Studi Tadris Fisika, Rizka tidak berhenti pada penguasaan ilmu yang didapatnya di kampus. Sebaliknya, dia melanjutkan perjalanan pendidikannya melalui riset dan belajar mandiri untuk menggali potensi hidroponik sebagai solusi pertanian masa depan.

Pertanian hidroponik merupakan metode bertanam tanpa menggunakan tanah dan lebih mengandalkan nutrisi yang disuntikkan langsung ke akar tanaman melalui larutan air. Sistem ini telah dikenal efisien dalam penggunaan lahan dan air, serta mengurangi penggunaan pestisida sehingga ramah lingkungan. Rizka melihat potensi besar dalam pengembangan hidroponik untuk mencapai ketahanan pangan di tengah perubahan iklim dan keterbatasan lahan pertanian.

“Sebagai seorang mahasiswa Tadris Fisika, saya percaya bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya berguna dalam bidang pendidikan, tetapi juga bisa diaplikasikan untuk memecahkan masalah nyata di masyarakat. Saya merasa memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam mencari solusi inovatif, terutama dalam sektor pertanian yang krusial,” kata Rizka dengan penuh semangat.

Rizka telah menginvestasikan waktu dan usaha untuk memahami seluk-beluk hidroponik dan menerapkan pengetahuannya tentang fisika untuk mengoptimalkan sistem tersebut. Ia telah melakukan serangkaian eksperimen untuk mengatur cahaya, suhu, dan nutrisi bagi tanaman secara tepat, sehingga meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.

Dalam beberapa bulan terakhir, hasil riset dan usaha kerasnya mulai membuahkan hasil. Rizka berhasil menciptakan model hidroponik yang efisien dan hemat ruang, yang memungkinkan petani kota dan masyarakat perkotaan untuk berkebun di lingkungan terbatas seperti balkon atau halaman rumah.

“Ini adalah tantangan yang menarik bagi saya karena tidak semua orang memiliki akses ke lahan pertanian luas. Saya ingin memastikan bahwa konsep hidroponik ini dapat diakses oleh siapa saja, sehingga lebih banyak orang dapat menanam sendiri dan memiliki akses terhadap produk pertanian yang lebih segar dan sehat,” tambah Rizka.

Keberhasilan dan inovasi Rizka tidak luput dari perhatian beberapa investor dan komunitas pertanian yang tertarik untuk mendukung perkembangan usaha hidroponiknya. Melalui pendekatan kolaboratif, Rizka berharap dapat memperluas dampak positif dari inisiatif kewirausahaannya ini dan berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan di Indonesia.

Dengan semangat dan semangat pantang menyerah, Rizka Febrianti Abdul Rohim telah membuktikan bahwa seorang mahasiswa Tadris Fisika pun dapat berperan aktif dalam mencari solusi nyata untuk permasalahan masyarakat. Kreativitas dan keberanian seperti inilah yang menjadi harapan bagi masa depan pertanian Indonesia, dan semoga kisah inspiratif Rizka dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk berani bermimpi besar dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.